Sabtu, 06 September 2014

TANAH PAPUA. ”Daerah sasaran SM3T UNMUL angkatan IV/2014”

    Berbekal tekat yang kuat, semangat mengabdi yang tinggi, dan nuansa perjuangan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), peserta SM3T Unmul siap berangkat menuju tanah Papua, tepatnya di kabupaten Sorong (Papua Barat) dan kabupaten Jayawijaya (Papua).

     Upacara pelepasan langsung dilakukan oleh Rektor Universitas Mulawarman Prof. Dr Zamruddin Hasid, SE, SU pada tanggal 26 Agustus 2014, setelah selama 13 hari menjalani masa pra-kondisi. Upacara pelepasann dihadiri oleh seluruh peserta SM3T, instruktur pra-kondisi, dan pihak Dinas Pendidikan Wamena. Upacara berlangsung dengan lancar. Pada sambutannya pada penutupan pra-kondisi peserta SM3T, bapak Rektor berpesan agar selueuh peserta SM3T Unmul selalu berpegang teguh pada prinsip "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."

Pelepasan Ooleh Rektor UNMUL (26 Agustus 2014)
    Sejuta harapan dan impian diletakkan di pundak para pendidik SM3T dalam menjalankan tugas pengabdian di daerah 3T. Sebagaimana telah diputuskan dalam rapat koordinasi di Jakarta tanggal 12 Agustus 2014, ditetapkan bahwa Papua menjadi daerah sasaran utama SM3T secara nasional. Hal ini disebabkan Papua memiliki paling banyak daerah 3T. Pada tahun 2014 ini, kuota untuk Papua sebanyak 100 peserta, namun yang lolos pada saat seleksi akhir hanya 860 peserta. Universitas Mulawarman salah satu LPTK yang ikut ambil bagian dalam penempatan Papua.

  Kesempatan ikut berpartisipasi  dalam tugas memajukan pendidikan di tanah Papua, memancarkan kegembiraan pada wajah setiap peserta yang akan menunaikan tugas berat namun mulia ini sebagai guru di daerah 3T.  Hal ini memberikan indikasi bahwa peserta SM3T adalah sarjana pilihan yang tersaring lewat seleksi ketat secara nasional melalui tes on-line yang di ikuti 17 Perguruan Tinggi Negeri pengelolah. Peserta yang berhasil melewati semua tahap dari seleksi administrasi hingga pra-kondisi sebanyak  54 orang yang terdiri dari berbagai prigram studi.

Perjalanan menuju Papua terbagi menjadi dua kelompok.
  1. Kelompok Sorong, sebanyak 24 peserta. Kelompok ini dipimpin langsung oleh ketua PPG-SM3T Unmul, Pfof. Dr. A. Hardoko, M. Pd dan seorang staff (Hermansyah).  Dengan route perjalanan, Balikpapan - Makasar - Sorong.
  2. Kelompok Wamena (Jayawijaya) sebanyak 30 peserta. Dipimpin oleh sekretaris PPG-SM3T Unmul, Dr. Zeni Haryanto, M. Si dan seorang staff (Yudha). Dengan route perjalanan, Balikpapan - Jakarta - Jayapura - Wamena.
Meskipun melelahkan, masing-masing rombongan tiba di kabupaten masing-masing pada tanggal 28 Agustus 2014. Penyambutan dilakukan oleh Diknas Pendidikan Kabupaten Sorong dan Pemerintah Daerah Jayawijaya. Sambutan Diknas dan Pemda setempat yang penuh antusias menambah semangat para peserta untuk segera menjalankan tugasnya membangun Papua dalam ranah pendidikan.
       Penempatan ke sekolah sasaran sesuai plotting oleh Diknas Pendidikan dan Pemda Jayawijaya sudah disiapkan sesuai kebutuhan daerah masing-masing. Setiap peserta sudah memperoleh tempat dan langsung dipertemukan dengan kepala sekolahnya yang segera mengantar ke sekolah tempat mengabdi. Hampir keseluruhan sekolah sasaran SM3T berada pada posisi yang sulit, baik sarana jalan, transportasi, komunikasi dan ekonomi biaya tinggi. Kondisi siswa yang jumlahnya sedikit, fasilitas sekolah yang minim,  dan SDM guru yang amat terbatas (baik kuantitas, maupun kualitas) memberikan sisi perjuangan yang tidak mudah bagi setiap peserta SM3T. Uji nyalipun harus dijalani dibarengi dengan kemantaban, ketangguhan mental yang tinggi dengan segala pengorbanan demi merajut masa depan anak bangsa yang terpinggirkan di tanah Papua.
       Dengan semangat “Ora et labora” ( berdoa dan berkarya) menjadi senjata utama dalam menjalankan tugas mereka. Suka dan duka akan dihadapi semua peserta, bahkan mungkin lebih banyak duka daripada sukanya. Dukungan semua pihak, baik moril maupun materiil menunggu peserta SM3T dalam berkarya. Di atas semuanya, semangat daya juang yang tinggi, pantang menyerah dan tidak mengenal putus asa, gigih serta berani menghadapi resiko adalah bekal utama dalam menjalankan tugas mereka.
       “Viva SM3T,  maju terus pantang mundur”. Jadilah pelopor dan penggerak kemajuan pembangunan  dalam dunia pendidikan demi merajut masa depan bangsa Indonesia dan kesatuan NKRI. Padamu negeri, kami berbakti. Padamu Negeri kami mengabdi. Bagimu seluruh jiwa raga kami.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar