Sabtu, 20 Desember 2014

Upacara pertama di SD Inpres Isaima (15/09/2014)

Laporan masing-masing pemimpin barisan kepada pemimpin upacara

Pengormatan kepada pembina upacara dipimpin oleh pemimpin upacara


Selasa, 16 Desember 2014

Berbagi Kasih (Bakti Sosial) SD Inpres Isaima (Jayawijaya) #SM3T

Selain mengajar guru SM3T merasa perlu melakukan hal yang bermanfaat lain, inilah salah satu alasan guru SM3T yang ditempatkan di SD Inpres Isaima memiliki ide mengadakan bakti sosial.

Terkadang sedih melihat anak-anak murid yang menggunakan seragam sekolah untuk bermain setelah pulang sekolah. Tak jarang mereka menggunakan pakaian itu dan itu saja, mungkin mereka mencucinya jika sudah benar-benar kotor dan sesegera mungkin menggunakannya kembali setelah kering. 

Awalnya SM3T penempatan Jaywijaya asal LPTK Universitas Mulawarman memasukkan program Baksos dalam program besar, namun seiring waktu berlalu ternyata pemerintah telah menyediakan seragam sekolah untuk setiap sekolah hanya saja belum disalurkan. Sehingga setelah beberapa kali rapat kelompok diputuskan untuk inisiatif guru SM3T sekolah masing-masing saja tanpa lepas tangan teman yang lain untuk membantu.

Atas kerja sama dengan teman-teman yang berada di Balikpapan, pada bulan November dikirimlah 50 kg pakaian untuk bakti sosial. Di terima di Wamena pada awal bulan Desember. Karena kegiatan ulangan semester dan banyaknya hal yang menyibukkan guru SM3T membuat acara bakti sosial tertunda beberap hari, sehingga dilaksanakan pada Kamis 11 Desember 2014.




Setelah membagikan untuk masing-masing siswa sesuai kelas, besar kecil mereka. Diadakan games untuk membagikan beberapa pakaian lagi kepada anak yang beruntung.


Dalam kegiatan ini, setelah sambutan dari kepala sekolah, sambutan dari Wira Sitorus (Guru SM3T) sebagai perwakilan dari penyumbang (N HKPB Balikpapan) dan juga sebagai guru SM3T sebagai perantara bakti sosial ini terlaksana. Kepala sekolahlah yang memberikan pertama kali kepada siswa sebagai pembukaan acara. 


Guru sekolah juga ikut membantu proses bakti sosial ini. Selain itu, guru di sekolah ini juga memperoleh. Kepala suku dan masyarakat (anak-anak balita dan Mama-mama)




Selain pakaian sehari-hari juga terdapat banyak pakaian seragam SD dan SMP. Untuk seragam SMP di bagikan untuk anak- anak Isiama yang bersekolah di SMP Kurulu.


Lihatlah wajah-wajah senang ini, anak-anak harapan bangsa ini.



"TERIMA KASIH.... N HKBP Balikpapan. Selamat Natal." Begitulah ucapan anak-anak ini dengan suara keras. Lantang dan sebagian berteriak. Aku yang membuat Vidio singkat itu merasakan aura bahagia dari mereka. Aku tersenyum senang, amanah itu telah kami sampaikan untuk berbagi kasih.  Sadarlah kalian untuk terus bersyukur, dari mereka ini kita bisa belajar betapa dua tiga pakaian saja sangat bergitu berarti dan memekarkan senyuman.


Kegiatan 'Bakti Sosial' ini rencananya akan dilakukan lagi. Diutamakan pakaian pramuka atau sepatu. Karena faktanya dilapangan, anak-anak ini tidak memiliki seragam pramuka dan 99% tidak memiliki sepatu. Tas mereka dari ayaman tali (Noken).

Dan, juga setelah masa tugas berakhir nanti, seluruh peserta (guru) SM3T dari LPTK Universitas Mulawarman sepakat untuk menyumbangkan sebagian besar pakaian dan barang-barang mereka kepada yang membutuhkan.

Bagi teman-teman yang mau membantu (Barang atau dana) atau punay ide yang cemerlang yang cocok dan mendukung sekolah, mau bekerja sama dengan guru-guru Sm3T di pelosok Jayawjaya silahkan hubungi di imail (esemtigate@gmail.com) atau di imail (miamie1010@gmail,com), atau komen langsung di sini boleh. :)

Rabu, 03 Desember 2014

3 Bulan Berlalu – Be Teacher SM-3T in Hitigima, kabupaten Jayawijaya - Papua

Sumber : http://hotmauli93.blogspot.com/

 Hari ini hari terakhir di bulan November, 30 November 2014. Gag terasa sudah 3 bulan saya hidup di kampong Hitigima, menjadi seorang guru di SD YPPGI, dengan kepercayaan dari kepsek menjadi Wali Kelas IV merangkap guru bidang studi Matematika kelas V dan VI. Sempat terpikir bisakah saya? Apa yang harus saya buat? Anak SD? Saya lulusan untuk siswa SMA loh… kimia lagi. Ilmu SD saya apa ini?
Okeh Fix… Langkah pertama cus tes CALISTUNG… khusus kelas IV sebagai Wali kelas wajib harus tau kemampuan anak-anaknya toh? Eitz pas masuk ternyata baru tau anak kepsek ada di kelas saya, berharap dia lebih unggul, tenyata KADADA BEDANYA (gag beda). Justru kemampuan bacanya masi sangat kurang. Hanya 3 Orang anak yang bisa dibilang lumayan membacanya yaitu Kelogo, Geret, dan Darni dari 21 orang muridsaya.
Next tes Tulis dari tes nulis Alfabet Besar, Alfabet Kecil, kemudian nulis 1 – 2 Kata. Hasilnya? Waw sangat tidak memuaskan. PR yang Luar biasa buat saya selama 1 tahun kedepan membawa perubahan buat mereka.
Lanjut lagi… my Job belum selesai, tes terakhir yaitu tes hitung. Step 1: tes anak-anak ini nulis angka 1-100 alhasil jawaban mereka mutar-mutar. Lanjut lagi tes hitung sederhana 5+3=… , 7-4=… Sedih bingitz 50% siswa saja yang bisa. Hal ini juga berlaku buat kelas 5 dan 6. Tapi mending Kelas 5 sedikitlah. Mungkin karna sudah di sentuh kakak SM-3T tahun lalu.
Masalah lainnya lagi wangi asli dan keadaan fisik mereka yang membuat seluruh indra saya menjadi konslet terus, dan sulit untuk mengendalikan keadaan hati saya. Kemudian saya coba rundingkan dengan pasangan tugas saya, Kak Risa dari LPTK Riau untuk mengadakan demo Hidup bersih sehat karena ini sekolah jadi namanya Sekolah bersih Sehat. Kalau jiwa dan raga anak murid bersih, gag hanya anak-anaknya saja yang senang tapi Ibuguru yang mengajar juga ikut senang dan semangat untuk membagi ilmu.
Jadi inilah yang sudah saya dan kak Risa lakukan bersama-sama untuk anak-anak yang kami cintai agar kelar mereka boleh menjadi penerus pemimpin bangsa Indonesia. Amin. Amin. Amin.

===============================================
1.       Sekolah Bersih Sehat
 Kegiatan ini bertujuan mengajarkan anak-anak tentang hidup bersih. Minimal kalau tidak bisa mandi sebelum pergi sekolah karena suhu yang dingin dan kali yang jauh, paling tidakkk Gosok gigi, Cuci muka, bersihkan tangan dan kaki, ganti bajulah…

09 September 2014 Setelah proses belajar, jam 11 siang kami mengadakan praktek bersama gosok gigi, cuci muka, tangan dan kaki. Yang sebelumnya sudah saya jelaskan manfaat dari kegiatan ini.



Sangat bersyukur walaupun belum maksimal saat ini anak-anak sebelum masuk sekolah semua bersihkan ingus dan kerak ingusnya, di kelas kalau ada yang tiba-tiba meler langsung suruh buang, jangan suka di tarik-tarik dan dipelihara. Pakaian juga anak-anak sudah mulai rapi dengan baju dikasih masuk baik yang pakai seragam ataupun bukan seragam. Ilalang yang nempel banyak dirambut karena tidur di honai juga sudah bersih paling 1,2 anak saja kelas rendah, terakhir untuk BAU? Ini yang sangat sulit, belum ada perubahan karena kondisi gaya hidup yang tinggal di honai, slalu nyala api kayu bakar sebagai penghangat dan tidur 1 atap dengan babi dan anjing.

2.       Calisting nonstop
Dikelas Cuma ada 3 pelajaran pokok yaitu : matematika, bahasa Indonesia dan agama. Sisanya mengikuti dulu sementara.
Puji Tuhan di akhir-akhir bulan ke- 3 ini anak-anak ini sudah bisa saya dikte pelan-pelan walaupun masih ada kurang hurufnya seperti Y jadi J, J jadi Y, T jadi R, P jadi B, B jadi D, D jadi B atau P. yang disebabkan bahasa Ibu/daerah. Tapi saya tetap bahagia, mereka juga sudah bisa baca sedikit lebih cepat dan yang luar biasa sudah bisa memahami soal sederhana dari bacaan singkat. Walaupun masih dituntun sedikit-sedikit.  Tinggal 5 orang lagi yang bener-bener buta huruf tapi ini karena jarang sekolah dan tidak mau disuruh les.


3.       Bimbingan Belajar sepulang sekolah dan di sore hari
Karena ada PPA disiang hari akhirnya kami hanya bisa mengadakan bimbel jam stengah 6 atau jam 6 tergantung matahari di rumah dan selesai jam 8 sampai 9 malam. Les mala mini hanya khusus Baca, cara menjawab soal, dan hitung saja. Persentase keseluruhan 50% kemajuan dari sebelumnya.


4.       berkarya di tengah keterbatasan
Seni Budaya dan KTK saya isi selama ini dengan menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya, Lagu motivasi anak, dan 1 bulan terakhir ini belajar menggambar dan mewarnai dengan daun-daun yang banyak di hutan, untuk warna-warna yang sulit seperti coklat, abu-abu, kita tempel langsung di kertas dengan lem kanji atau papeda yang pasti ada di dapur rumah mereka masing-masing. Hasilnya jauh lebih bagus dari yang saya bayangkan.



5.       Nyok Kenali Bangsamu Indonesia
Saya sangat terluka ketika menunjukkan peta Indonesia yang sudah rusak karena disimpan terus bukan karena dipakai. Anak-anak ini sama sekali buta akan peta padalah itu bab I di buku ips kelas 4. Ngajari Pancasila, Lagu Indonesia, Bendera Indonesia itu TIDAK ada Bintangnya. Hanya merah putih yang berarti Berani dan suci. Nama President, kapan kita merdeka, dan Upacara sederhana karena tiang yang tidak bisa digunakan akibat insiden yang lalu.

6.       Pendekatan Kepada Orangtua Murid
Pendekatan ini kami lakukan dengan cara jalan-jalan ke rumah anak-anak kami sembari kenalan dan mengetahui latar belakang keluarga anak-anak ini supaya kami sebagai guru tau langkah apa yang tepat untuk memaksimalkan mendidik anak-anak ini. seperti membuat makanan sederhana dan malamnya jalan kerumah warga untuk kunjungan sambil membahas keadaan anak-anak mereka disekolah. harus malam karena kalau siang ataupun sore orangtua masih dikebun atau dipasar.


7.       Berpartisipasi Dalam Kegiatan Masyarakat
Jika ada undangan atau acara-acara dimasyarakat saya dan kak Risa berusaha untuk ikut berpartisipasi aktif membantu mama-mama disini. Seperti ulang tahun remaja gereja GKKI



8.       Hari Guru
Cuma kegiatan sederhana yang bisa kami lakukan yang bertujuan mendekatkan hubungan guru-murid.




Dukung kami terus yah teman-teman buat anak Indonesia lebih baik. amin. 


Kamis, 27 November 2014

Guru SM3T, pembawa perubahan

Kehadiran guru SM3T bukan hanya sekedar mengajar di sekolah, namun diharapkan dapat membuat perubahan lain yang lebih baik. Itulah yang juga kami harapkan sebagi peserta SM3T, meskipun tak bisa membawa perubahan yang besar namun kami akan selalu berusaha menjalankan tugas dengan baik, melakukan banyak hal agar mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, khususnya di bagian timur negeri ini, Papua yang dikenal dengan mutu pendidikan yang rendah.

Contohnya pada minggu pertama kami berada di SD Inpres Isiama, Distrik Kurulu Jayawijaya. Saya dan teman saya Wira Sitorus, benar-benar mamaksimalkan penilaian keadaan agar mampu membuat perencanaan hal-hal yang perlu dan sangat penting di lakukan.

Salah satu hal yang kami lakukan adalah penataan ulang ruang kantor dan buku - buku yang menurut informasi dari guru maupun kepala sekolah, bahwa buku-buku ini belum pernah di susun dengan baik sejak penerimaan.

Sebenernya saya bersyukur karena di sekolah ini masih ada buku yang bisa digunakan, jujur keadaan buku ini masih baru, meskipun masih banyak juga yang buku terbitan lama. Bahkan saya mendapatkan buku tahun 1980-an.


Buku-buku yang tidak pernah tersusun baik sejak diperoleh.

Keadaan awal buku -buku

Proses pemilahan berdasarkan kelas dan mata pelajaran

Proses penyusunan ulang di lemari berdasarkan kelas dan mata pelajaran


Buku yang sudah disusun rapi

Meja dan buku - buku harus tersusun beraturan :)

Ayo disusun rapi ya :)

Semangat untuk menata kembali ruangan kantor dan segala sesuatu di dalamnya.

Rapi dan bersih itu lebih baik :)

Rapat

Rapat SM3T LPTK UNMUL - Walesi, Jayawijaya
Sabtu, 25 Oktober 2014

Saya dan teman - teman dari ditrik masing-masing berkumpul di SD YPPK Betlehem Wamena sekitar pukul 10 dan memanti bus Dishub yang telah dijanjikan akan mengantar kami menuju Walesi.

Pukul 11 lewat beberapa menit yang dinanti telah tiba. Hanya ada 1 mobil, dengan jumlah kami yang banyak membuat kami harus berdesakkan. Tak masalah bagi kami, yang penting masih aman dan tidak meninggalkan teman. Coz, menutur teman yang penempatan di Walesi kendaraan menuju lokasi sangat jarang, jika naik ojek harus rela membayar 50 ribu/orang.

Bersyukur teman di Walesi--Erna dan Fatma telah dengan senang hati memasakkan kami menu makan siang. 

*Bersambung ya --- Sinyal jelek, nanti disambung, hehe

Di tulis oleh : Nurmiati

Rabu, 26 November 2014

Mencari Udang di Kali (With My Student) #SM3T Desa Obia

***
Asal mula saya tertarik melakukan kegiatan memancing udang ini karena kunjungan saya ke rumah salah satu murid (Paska Dabi), yang jauhnya sekitar 1 jam dari tempat saya tinggal. Bukan hal yang mudah untuk menuju ke rumah murid saya, melewati jalanan hanya dilalui dengan berjalan kaki, kebun dan semak-semak yang tinggi rumputnya seleher saya.

Sesampai di rumah murid ini, setelah beberapa saat bercengkrama (mengobrol dan berkenal dengan keluarga), anak-anak ini bercerita tentang udang yang sering mereka bawakan untuk kami (Guru SM3T). 

Karena saya penasaran dengan cerita-cerita mereka tentang tempat tinggal udang itu serta cara mereka menangkap. Saya ingin mencoba menangkap sendiri. Anak-anak ini mengajak saya untuk mencari cacing (Kengiatan awal) sebagai umpan udang. Selain cacing, mencari rumput ilalang dengan kreteria khusus, awalnya saya sempat heran, bagi saya rumput ilalang semua sama kecuali yang mudah dan yang kering. 

Cacing dan ilalang telah terkumpul. Saatnya go... 
Syukurnya kali yang dituju tak sejauh yang saya banyangkan, karena kaki sudah letik berjalan menuju rumah murid saya sebelumnya.

Kali terlihat. Horraiii....
Saatnya memancing. Hm... saya heran lagi. Why? 
Cara macing yang aneh. Kupikir cacing akan dikaitkan di ujung daun ternyata eh ternyata, cacing malah di masukkan ke ujung bawah ruput ilalang. Lalu, rumput yang ada cacingnya disimpan di pinggiran batu.

Karena airnya jernih, kita bisa melihat udang yang mulai mendekat dan berlahan menaiki rumput yang terdapat cacing. This time,... Huyuuu angkat dengan cepat agar udang tidak lari. Siapa ahli itulah yang berhasil memperoleh udang.

Dan, sorry... saya mukan termaksdu dalam katagori ahli. Dimaklumi baru pertama lain kali saya coba lagi.
Anak-anak muridku yang sedang berpose ceria sedang memegang rumput ilalang sebagai alat pancing udang

Si Maria Logo (Kelas 3)

Menanti hasil tangkapan murid. Pancing terpasang di sekitar batu.

Proses pemacingan Udang menggunakan rumput dengan umpan cacing. Murid-murid yang sedang mengawasi macing masing-masing.

Perjalanan pulang

***
Ini adalah kali kedua saya pergi mencari udang dengan anggota yang bertambah (Rahmad--guru SM3T UR  yang satu penempatan pengabdian dengan saya). Selain itu, cara penangkapan kami kali tidak hanya seperti sebelumnya. Jika sebelumnya hanya menggunakan rumput ilalang dengan umpan cacing, kali ini kami menangkap secara langsung dengan tangan mencari udang diantara lumpur di pinggir-pinggir kali.

Kali tangkapan kami lebih banyak. :)
Perjalan kedua bersama Rahmad dan Alo (Agus Logo)


Rahmad sedang menangkap udang secara langsung (dengan tangan)

Pose cantik di kali Udang

Alo Narsis :D

----
Di--posting by Nurmiati

Belajar bersama Suster